Profil Desa Jogopaten

Ketahui informasi secara rinci Desa Jogopaten mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Jogopaten

Tentang Kami

Desa Jogopaten di Kecamatan Buluspesantren, Kebumen, merupakan wilayah agraris yang subur dengan potensi utama pada pertanian padi sawah. Dikenal dengan tradisi budaya "Gerobakan" yang unik, desa ini memadukan kearifan lokal dengan upaya pembangunan ekono

  • Lumbung Padi Kebumen

    Desa Jogopaten merupakan salah tolak ukur sektor pertanian di Kecamatan Buluspesantren, dengan mayoritas lahan dimanfaatkan untuk sawah irigasi yang produktif, menjadikannya salah satu penopang ketersediaan pangan di wilayah tersebut.

  • Kearifan Lokal dan Budaya

    Desa ini memegang teguh tradisi unik seperti "Gerobakan" saat Lebaran dan "Merdi Bumi" sebagai bentuk rasa syukur, menunjukkan kuatnya ikatan sosial dan budaya masyarakat.

  • Lokasi Strategis dengan Aksesibilitas

    Terletak tidak jauh dari pesisir Samudra Hindia dan jalur lintas selatan, Desa Jogopaten memiliki posisi yang cukup strategis untuk pengembangan ekonomi dan akses ke pusat-pusat keramaian di Kebumen.

Pasang Disini

Desa Jogopaten, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma sebagai representasi kawasan agraris yang tangguh di pesisir selatan Jawa. Dengan topografi dataran rendah yang didominasi oleh hamparan sawah nan hijau, desa ini tidak hanya menjadi salah satu lumbung padi andalan, tetapi juga menyimpan kekayaan tradisi budaya yang terus hidup di tengah modernitas. Keberadaannya menjadi bukti nyata sinergi antara potensi alam, ketekunan sumber daya manusia dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.

Sebagai bagian dari Kecamatan Buluspesantren yang dikenal sebagai daerah persimpangan antara jalur tengah Jawa dan jalur Daendels di selatan, Desa Jogopaten memegang peranan penting dalam konstelasi sosial dan ekonomi kawasan. Wilayah ini menjadi cerminan kehidupan masyarakat agraris yang terus beradaptasi dengan tantangan zaman, sambil berupaya mengoptimalkan potensi yang dimiliki, mulai dari hasil bumi hingga pengembangan kelembagaan ekonomi desa.

Geografi dan Demografi Wilayah

Secara geografis, Desa Jogopaten terletak pada koordinat 7°43′39″ Lintang Selatan dan 109°42′27″ Bujur Timur. Berdasarkan data dari publikasi "Kecamatan Buluspesantren Dalam Angka 2022" yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, Desa Jogopaten memiliki luas wilayah sebesar 2,70 kilometer persegi. Angka ini menempatkannya sebagai salah satu desa dengan luas wilayah menengah di dalam kecamatannya.

Adapun batas-batas administratif Desa Jogopaten yakni:

  • Sebelah Utara: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Buluspesantren.

  • Sebelah Timur: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Buluspesantren.

  • Sebelah Selatan: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Buluspesantren.

  • Sebelah Barat: Berbatasan dengan desa lain di Kecamatan Buluspesantren.

Struktur demografi desa ini menunjukkan populasi yang cukup padat. Mengacu pada data BPS tahun 2017, jumlah keluarga di Desa Jogopaten tercatat sebanyak 876 keluarga. Sementara itu, data populasi dari tahun 2016 menunjukkan jumlah penduduk mencapai 2.464 jiwa. Meski data terbaru secara spesifik untuk desa belum dirilis secara luas, data agregat Kecamatan Buluspesantren pada tahun 2023 mencatat total populasi 59.653 jiwa (30.468 laki-laki dan 29.185 perempuan), yang mengindikasikan kepadatan penduduk yang signifikan di seluruh wilayah kecamatan, termasuk di Desa Jogopaten. Dengan luas wilayah 2,70 km², kepadatan penduduk Desa Jogopaten diperkirakan mencapai sekitar 912 jiwa per kilometer persegi, menunjukkan tingkat pemukiman yang relatif tinggi untuk sebuah kawasan pedesaan.

Pilar Ekonomi: Pertanian Padi sebagai Penggerak Utama

Sektor pertanian, khususnya budidaya padi sawah, merupakan tulang punggung utama yang menopang perekonomian masyarakat Desa Jogopaten. Lahan persawahan yang luas dan subur, didukung oleh sistem irigasi teknis yang bersumber dari Waduk Wadaslintang dan aliran Sungai Luk Ulo, memungkinkan para petani untuk melakukan penanaman secara intensif. Sebagian besar petani di desa ini memiliki lahan sendiri, dengan rata-rata kepemilikan lahan yang bervariasi.

Sebuah studi ilmiah bertajuk "Analisis Pendapatan Usahatani Padi di Desa Jogopaten" yang dipublikasikan dalam Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, memberikan gambaran mendalam mengenai struktur ekonomi pertanian di desa ini. Penelitian tersebut menyoroti bahwa pendapatan petani sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luas lahan, penggunaan benih unggul, pupuk, dan manajemen tenaga kerja. Harga jual gabah saat panen menjadi faktor krusial yang menentukan tingkat penerimaan petani.

Pemerintah desa, melalui berbagai program, terus berupaya meningkatkan produktivitas sektor ini. Salah satunya adalah melalui kegiatan Kelompok Tani (Poktan) dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) "Rukun Makmur". Berdasarkan arsip kegiatan desa, Gapoktan ini secara rutin mengadakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk mengevaluasi kinerja dan merencanakan program ke depan. Dalam salah satu pertemuan yang digelar pada awal tahun 2024, acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Desa Jogopaten serta koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), yang menandakan adanya sinergi kuat antara pemerintah desa, penyuluh, dan petani.

Selain padi, masyarakat juga menanam tanaman palawija dan sayur-mayur, meskipun dalam skala yang lebih kecil. Keberadaan sektor pertanian yang dominan ini juga mendorong berkembangnya usaha-usaha pendukung, seperti penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi), jasa penggilingan padi, dan distribusi hasil panen. Peranan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kecamatan Buluspesantren secara umum juga difokuskan untuk mendukung sektor pertanian sebagai prioritas, dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) dan menyerap tenaga kerja.

Kehidupan Sosial dan Kekayaan Budaya

Masyarakat Desa Jogopaten dikenal memiliki ikatan sosial yang kuat dan aktif melestarikan tradisi budaya warisan leluhur. Dua tradisi yang paling menonjol dan menjadi ikon desa ini ialah "Gerobakan" dan "Merdi Bumi".

Tradisi "Gerobakan" merupakan sebuah perayaan unik yang digelar setiap tahun pada hari kedua Lebaran Idul Fitri. Dalam tradisi ini, ratusan warga berarak-arakan menuju objek wisata pantai terdekat, seperti Pantai Setrojenar, menggunakan gerobak yang ditarik kuda. Gerobak-gerobak tersebut dihias dengan aneka ornamen meriah seperti rontek dan umbul-umbul, menciptakan pemandangan yang semarak. Tradisi yang telah berlangsung puluhan tahun ini tidak hanya menjadi sarana rekreasi dan silaturahmi antarwarga, termasuk mereka yang pulang dari perantauan, tetapi juga menjadi ajang untuk memupuk rasa kebersamaan dan persatuan.

Selain itu, terdapat tradisi "Merdi Bumi" atau sedekah bumi yang menjadi wujud rasa syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah. Acara ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, termasuk pagelaran wayang kulit semalam suntuk. Pada November 2024, misalnya, Pemerintah Desa Jogopaten menyelenggarakan pagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Among Hendro Prayitno yang membawakan lakon "Anoman Krido". Kegiatan ini berfungsi sebagai sarana ruwatan desa, hiburan rakyat, sekaligus medium untuk syiar nilai-nilai luhur.

Kehidupan religius masyarakat juga berjalan dengan baik, ditandai dengan adanya berbagai kegiatan keagamaan seperti Khotmil Quran yang pernah dimeriahkan dengan pawai kuda joget, menunjukkan antusiasme warga dalam perayaan bernuansa Islami.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

Roda pemerintahan di Desa Jogopaten berjalan secara aktif dan terstruktur. Pemerintah Desa, yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya, secara rutin melaksanakan musyawarah desa (Musdes) untuk membahas dan menetapkan berbagai kebijakan strategis. Agenda-agenda penting seperti penyusunan dan penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) serta perubahannya, dibahas secara transparan bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perwakilan masyarakat.

Keterlibatan aktif pemerintah desa dalam berbagai program nasional dan daerah juga terlihat jelas. Mulai dari penyelenggaraan pemilihan umum, di mana desa membentuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), hingga pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat lainnya. Pembinaan terhadap perangkat desa juga rutin dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas dan sinergitas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dengan lokasi yang hanya berjarak sekitar 9 kilometer dari pusat Kecamatan Buluspesantren dan sekitar 18 kilometer dari pusat Kota Kebumen, Desa Jogopaten memiliki aksesibilitas yang cukup baik. Posisi ini memberikan keuntungan bagi warga dalam menjangkau layanan publik yang lebih luas, serta membuka peluang bagi diversifikasi ekonomi di masa depan. Sebagai desa yang dinamis, Jogopaten terus berbenah, menyeimbangkan antara mempertahankan identitasnya sebagai desa agraris yang berbudaya dan menyongsong tantangan pembangunan yang lebih modern.